Kisah petualangan mengharukan antara uang rp 1000 dan 100000 yang bisa manjadi renungan untuk kita
silahkan di baca.
Uang Rp 1.000 dan Rp 100.000 sama-sama terbuat dari kertas, sama-sama dicetak dan diedarkan oleh Bank Indonesia (BI).
Ketika bersamaan mereka keluar dan berpisah dari Bank dan beredar di
masyarakat, secara tidak sengaja 3 bulan kemudian mereka bertemu lagi di
dalam dompet seorang pemuda.
Kemudian diantara kedua uang tersebut terjadilah percakapan.
Uang Rp
100.000 bertanya kepada Rp 1.000 : “Kenapa badan kamu begitu lusuk,
kotor dan bau amis?”
Uang Rp 1.000 menjawab : “Karena aku begitu keluar dari
Bank langsung ditangan orang-orang bawahan dari tukang becak, tukang
sayur, penjual ikan dan di tangan pengemis.”
Rp 1.000 bertanya balik kepada Rp 100.000 : “Kenapa kamu kelihatan begitu baru, rapi dan masih bersih?”
Rp.100.000 menjawab : “Karena begitu aku keluar dari Bank, langsung
disambut perempuan cantik, dan aku dibawa mampir orang-orang di restoran
mahal, di mall dan juga hotel-hotel berbintang serta keberadaanku
selalu dijaga dan jarang keluar dari dompet.”
Rp 1.000 bertanya lagi : “Pernahkah engkau mampir di tempat ibadah?”
Rp.100.000 menjawab : “Belum pernah”
Rp 1.000 pun berkata lagi : “Ketahuilah walaupun aku hanya Rp 1.000,
tetapi aku selalu mampir di seluruh tempat ibadah, dan ditangan
anak-anak yatim piatu dan fakir miskin bahkan aku selalu bersyukur
kepada Tuhan. Aku tidak dipandang bukan sebuah nilai, tetapi adalah
sebuah manfaat.”
Akhirnya menangislah Rp 100.000 karena merasa besar, hebat, tinggi
tetapi tidak begitu bermanfaat selama ini. Jadi bukan seberapa besar
penghasilan kita, tetapi seberapa bermanfaat penghasilan kita pakai
untuk ke jalan yang benar. Karena kekayaan bukanlah untuk kesombonga.
0 comments:
Post a Comment